Stars

Bintang adalah nama lain dari keindahan. Bagi siapa yang menguping pada angin yang berbisik takdir kepada sang langit, maka ia akan tahu rahasia besar bintang. Sebagai obat rindu.

Moon

Bulan adalah lambang kesetiaan. Sama seperti bintang ketika mengitari. Ia tak pernah ingkar janji dan akan selalu beredar. Sayang, kadang remang, kadang bersinar terang sekali. Kadang bulat utuh, kadang sabit sekali. Waktu adalah nyali keutuhan. Dimana dia berlindung, disana rahasia hati mengitari.

Rain

Hujan adalah rahasia besar. Tidak ada yang tahu kapan akan tiba dan kapan akan berhenti. Apakah datangya mengundang gemuruh langit atau hanya menyusuri lembut kulit. Tapi kesakitan hujan dapat membuat rindu menyeruak. Tak akan ada yang bisa menolongmu. Selain naungan tinggi dari Sang Maha.

Metamorfose

Kita adalah hasil dari metamorfose. Hanya kita yang tahu, siapa dan apa saja yang terlibat dalam proses pendewasaan diri kita masing-masing. Bagian dari Rahasia.

Ocean

Tidak ada yang tahu apa yang tersimpan di dalam sana. Entah arus yang mematikan atau ikan-ikan menakjubkan yang tenang berenang.

Sabtu, 25 Desember 2010

Melajulah ya kawan!

Tetesan keringat dari dahimu
pertanda sebuah usaha
Pernah kau berdiri lalu kemudian jatuh
Bermain dengan waktu
Lajumu tanpa ragu

Derasnya air hujan
Sederas air mata kegagalanmu
Perihnya terjatuh
Seperih penyesalanmu

Pernah kulihat engkau
Bergerak tanpa ragu
Ciptakan pikiran baru
Yang kau pijaki sendiri

Hari yang tersisa
Jadikan sebuah alasan
Bergerak seperti kilat
Melaju seperti roket

Pernah kau terpuruk
Terdiam karna luka
Berada di bangku paling belakang

Kegagalan bukan konsekuensi
kegagalan bukan resiko
Kegagalan adalah awal
Pemikiran yang baru
Kegagalan bukan berarti
Kau menyerah atas segalanya

Ingat kataku kawan
Jika kau lelah berlari
Berhentilah berlari
Jangan lupa untuk memulai lagi
Sesali kegagalanmu itu
Tahan sejenak air matamu
Tumpahkan untuk sebuah keberhasilan
Jadikan mimpi sebagai pacuan
Untuk bergerak maju
Tataplah ke langit
Menatap masa depan

Diam itu
Tanda ketakutan
Untuk memulai langkah baru
Untuk menuju kemajuan
Untuk perbaiki keadaan

Ku kan ciptakan semangat
Tulus yakin dari hati
Bahwa kau sanggup
Berlari tanpa henti
Taklukkan rasa benci
Melangkah penuh arti

Genggam erat nadimu
Kau ingat semua tak akan berhenti
Seperti juga langkahmu
Kau tahu kan Mentari?
Masih ada dipagimu

Buanglah egois
Hancurkan rasa benci
Taklukkan rasa takut
Lawanlah keraguan
Amuklah waktu
Yang semakin memojokkanmu
Katakan bahwa nafasmu
Masih terdengar jelas

Kegagalan memang tak adil
Bagi orang yang possessif
Kegagalan kau ambil
Untuk sebuah pencapaian
Kau orang yang optimiss

Temukan lagi kendali yang membuatmu bangkit
Gunakan baterai XYZ agar melaju hingga akhir
Isilah dayamu untuk salurkan energi
Kabut hitam tebal bukanlah sebuah pengganggu
Ketenangan ketetapan hati adalah pemecah emosi

Yakinkan pada diri
Banyak yang kau miliki
Tegapkan langkahmu
Jangan mengalah pada apa yang kau sesali
Orang pintar bukan yang pintar bicara
Orang pintar sepertimu
Sanggup gunakan waktu dan pahami keadaan

Keyakinan itu
Kunci pintu kemajuan
Kau tahu bahwa ada ribuan jalan
Cukup pilih satu yang membawamu menuju masa depan
Cantumkan keyakinan seratus persen pada apa yang kau usahakan

Tataplah keberhasilan
Jauhi kepenatan
Dengarkan setiap masukan
Hargai pendapat
Bentangkanlah pikiran
Lupakan sejenak semua kebencian

Tuntunlah sepedamu
Jangan berlaku sombong
Keberhasilan itu
Bukan satu tujuan
Bakarlah semangat itu
Dinginkan pikiran
Tataplah keatas
Tatap ke masa depan
Ingat semua tujuan
Ingat banyak tujuan
Bukan hanya satu tujuan

Senin, 20 Desember 2010

Karena Perbedaan

Kucari cari apa yang telah hilang
Tapi tak juga berjumpa
Kelak akan kuubah jalan hidup ini
Yang hanya terisi dengan perbedaan

satu persatu menghilang
Mereka beralasan karena perbedaan
Kaya miskin bodoh pandai atau karna wajah yang rupawan
mereka berani mengatakan bahwa aku tidaklah sama

Jika hidup tak lagi mementingkan nurani
Maka sial orang yang membutakan mata
Jika hidup lebih berdasarkan materi
maka lebih buta mereka daripada orang yang buta

Selama mereka menjauh
Dan tak meninggalkan alasan
Selama itu aku terdiam

Bibir lomah lamuh
Bicaramu tentang kebencian
Model ketakutanmu
Tak berani bicara tegas

Kenapa semua mata salah memandangku
Mungkin aku tak lebih berguna
Tapi niat dan tujuanku tak pandang guna

Senyum tanda keramahan
Tak mudah untuk aku maksudkan
Dari balik wajah mencibirku
Dengan ucapanmu yang manis tajam

Pura-pura lemparkan perhatian
Akupun tahu tak ada sedikitpun ketulusan
Mereka-reka apa yang kau pikirkan
Jalan pikiranmu penuh kebencian

Akal mereka memang besar
Tapi tak mampu berpikir panjang
Jati dirimu kawan
Terpuruk dijalur kereta
Melaju penuh kesombongan
Bertingkah keras
Ada yang berulangkali aku pertimbangkan
Haruskah aku membencimu kawan

Kuingat kita memang saudara
Seperti apapun wajahmu berpaling
perlu kau garis bawahi
Kita memang saudara

Utarakan pendapatmu tentangku
Sok mengerti dari ujung rambut hingga ujung jari kelingkingku
Kusalutkan kelancanganmu
Mengobrak abrik garis hidupku

Aku benci atasmu
Menghinaku dari sudut paling belakang
Hanya orang angkuh sepertimu
Yang tak pahami arti kawan
Memakan daging saudaramu

Kelasmu kelas eksekutif
Sedang aku jauh tertinggal
Tapi perlu kau ingat ingat
Cita-citaku bukan sekedar angan-angan

tenggelamlah bersama keegoisan
Maka itulah ketenanganmu
Sambutlah aku dengan perbedaan
Maka ku tak mau mencari
Sisi yang sama

Setidaknya kau tahu pasti tentang pancasila
Berada di balik bilik keagamaan
Berlindung di bawah kaki raja
Menjujung tinggi ajaran Tuhan
Tapi bagiku kau hanyalah gelandangan
Yang haus akan perhatian
Kau bebas tertawa

Bicaramu lagaknya penceramah
Menyorak perdamaian dan kebenaran
Tapi ku tahu apa yang tersembunyi
Dibalik senyum dari bibrmu

Teruslah berada diacuanmu
Bukankah kau tahu jelas apa yang tak jelas
Bersembunyi dalam damai
Kaui berhak atas sejuta alasan
Tak perlu ajari aku dengan ilmumu
Tak perlu bicara lantang layaknya orang pintar
Beranimu mencibirku dari balik tembok istana
Yang tertancap bendera perdamaian
Bicaralah pada cermin kawan
Dan lihatlah bentuk bibirmu yang menawan
Santai saja kawan itu barulah sebuah pujian

Bergerak seperti singa sirkus
Garang tapi bisa melucu
Berharap orang orang memujamu
Dengan relakan tepuk tangan nya untukmu
Itu barulah sebuah sanjungan

Seluruh dunia tak tahu
Apa yang ku pertaruhkan
Berterimakasihlah teman
Kubukakan matamu
Aku kan senang bisa membantu

Kamis, 09 Desember 2010

Kata-kata MutiarakU

_-Pikirkanlah apa yang kamu rasa, jangan rasakan apa yang kamu pikirkan

_-Pedulilah terhadap apa yang kamu lakukan jangan peduli terhadap apa yang orang katakan

_-Kemudahan akan datang seiring dengan usaha dan doa

_-Belajarlah menjdi orang yang menarik, Jangan menjadi orang yang munafik

_-Pergilah sejauh mungkin dan jangan kembali tanpa apa-apa

_-Berbuatlah sesukamu maka kamu akan mendapatkan balasannya

_-Sambutlah usahamu dan jangan sia-siakan, jangan kamu membenci atau menyesali apa yang kamu usahakan

_-Nilailah dirimu sendiri sebelum menilai orang lain

_-Lihat lah sisi baik orang lain

_-Kesejukan datangnya sesudah hujan lebat

_-Jangan takut menghadapi mendung karna yakinlah kau kan melihat pelangi

_-Jangan ucapkan selamat tinggal tapi ucapkanlah sampai jumpa jika kamu tidak ingin melihat seseorang pergi untuk selama-lamanya

_-Terangnya matahari disiang hari sebagai energi, Terangnya bulan dan bintang dilangit adalah penghibur dan penghias

_-Cinta itu bukan bagaimana harus memiliki, tapi tentang bagaimana harus memberi

_-Cinta adalah keegoisan jika diperuntukan untuk seseorang saja

_-Percayalah kepada yang tidak mungkin, karna berarti kamu percaya pada keajaiban

_-Cinta itu adalah obsesi jika selalu ingin memiliki

LaruT daLam sepi

Sepi hati terbasuh hujan
Hari petangku sudah datang
Coba mengingat katamu kawan
Penghibur hatiku sudah pergi

Terpejam diatas bantal
Tapi pikiran masih tak tenang
Siapa yang kemudian datang
Mempersembahkan secangkir kebahagiaan

Lirik ke kiri ku lihat duri
Tatap ke depan melihat bunga
Menoleh ke belakang ternyata hanya gelap
Yang mengikuti langkah baru ini

Ku patahkan sebatang pohon
Pertanda rasa Kebencian
Kepada waktu yang ikut menyepi
Kepada detik yang tak berarti

Tengok ke langit
Seberkas cahaya kecil
Bersinar remang tiada kawan
Seperti aku sekarang
Termakan oleh kebohongan
yang kulihat dengan nyata
dihadapanku
ada kemunafikkan
sang malam

Masih terasa sepi
Tapi hati tetap yakin
Masih ada yang peduli
Dengan keberadaanku disini

Ku alunkan lagu sepi
Dan ku rasakan kedatangan angin
Ternyata aku tak sendiri
Aku punya sebait puisi

Detak jantung serasa berirama
Dengan detik yang berputar
Jika dapat kulalui hari ini
Esok kupastikan temui
Sepi yang seperti ini

Atur bilangan
Mulai berhitung
Dan larut dalam mimpi
Larut dalam sepi
Berharap kedatanganmu kawan
Tak lebih berarti

Lirik Lagunya pasukan sTiLpaDs

Sekarang kau disini menemaniku
membuat ku bahagia selama-lamanya
Kuharap kau adalah sahabat sejati
Yang kutunggu menunggu selama ini

Jangan merasa takut
aku kan disini
Jangan ada benci
Diantara kita
Karna kita tahu semua akan bahagia

Hingga ujung waktuku kita kan bersama
menjaga canda tawa yang kan selalu ada
Usaplah air mata karna kita ada
Menjalani hari dengan senang hati

Tak perlu bicara
Semua orang tahu
apa yang terbaik
Untuk kita semua

Tak perlu tunjukkan
Siapa yang terhebat
Karna kita sama
Dengan perbedaan....