Dunia film memang
menarik untuk diulas dan dijadikan bahan diskusi. Ada pro ada kontra, ada
evaluasi kadang juga sebagai bahan introspeksi. Produksi film di dunia juga
semakin meningkat tiap tahunnya, baik dari sisi kuantitatif dan kualitatif.
Semakin lama semakin bermunculan film-film yang mengandalkan teknologi tinggi
dalam pembuatannya dan memakan biaya yang luar biasa mahalnya.
Ada hal yang menarik
untuk dibahas pada salah satu film yang membuat penonton dari seluruh penjuru
dunia memunculkan pertanyaan. Pertanyaan mengenai eksistensi Tuhan. Pemeran utamanya adalah Amir Khan, salah
seorang tokoh di “3 Idiots”. Film yang saya maksud ini berjudul “PK”.
Sutradaranya sama dengan film “3 Idiot”. Bedanya, sisi yang ditonjolkan dalam
masing-masing film. Jika film “3 Idiot” memaparkan kritik pedas terhadap sistem
pendidikan yang seringkali ditemui di kehidupan sehari-hari, maka film “PK” ini
mengambil sisi yang kemudian menjadi sorotan kebanyakan orang, yaitu sisi
Ketuhanan.
Sangat berani, kesan
pertama ketika saya selesai menonton film ini. Mengingat nilai yang menjadi
taruhannya adalah nilai Ketuhanan. Penggagas film ini sangat cerdas, agar tidak
ada agama yang memprotes film ini, penggagas film ini akhirnya mengkritisi
semua agama yang mempunyai pengikut paling banyak. Ambil contoh, agama Hindu,
agama Kristen, agama Islam.
Berangkat dari
pencarian Amir Khan (PK) atas remote pesawat luar angkasanya yang dicuri oleh
orang India yang membuatnya tidak bisa pergi kembali ke planet asalnya lagi. Ia
awalnya merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang baru di planet yang
menurutnya unik ini. Mempelajari sekitar sehingga dia akhirnya tahu cara
berpakaian yang baik, memperlakukan orang lain, bertahan hidup dan mencari
uang. Semua detail dari film “PK” ini membuat siapapun yang sedang menonton
merasa tersentuh.
Perjalanannya mencari
remote pesawat luar angkasa akhirnya yang membuat PK penasaran dengan
eksistensi Tuhan. Setiap kali dia bertanya dimana dia bisa mencari remote
pesawatnya yang hilang kepada orang-orang di Bumi, ia selalu mendapatkan
jawaban “tanyalah kepada Tuhan”. Hingga satu adegan yang menggelikan terjadi,
PK yang menemukan Tuhan berbentuk sebuah patung kecil, cara beribadah di tempat
ibadah yang berbeda dan unik. Hingga muncul istilah “salah sambung” yang
menggegerkan jagad Bumi India.
Saya mendalami film ini
dengan baik sama sekali tidak mau kelewatan detail film dalam tiap durasinya. Selama
menonton, selalu saja ada hal yang tak terduga membuat kita terbahak. Namun setelah
saya selesai menonton film ini, saya meneteskan air mata deras sekali. Entah atas
dorongan apa. Lebih jelasnya, saya telah dibuat tertampar oleh film ini, bahwa
menyembah Tuhan perkara yang mudah. Bahwa mengenali Tuhan kita, bukan perkara
yang mudah. Kadang hal kecil, kesalahan kecil yang kita lakukan bisa menjadi
bahan ejekan atau tertawaan orang lain. Hanya karena kita tidak tahu bagaimana
berkomunikasi dengan Tuhan, maka segala sisi kehidupan kita akan menjadi
berantakan, tak terarah, tak terbentuk dan tak beraturan. Oleh karena itu, film
ini sangat bagus, menarik dan recommended
untuk disaksikan sebagai bahan refleksi, perenungan dan introspeksi. Film yang
sangat unik, menarik, dan wajib untuk ditonton.
0 komentar:
Posting Komentar