Kamis, 23 Januari 2014

The Secret of Crazy Little Thing Called Love


Kau tau kan aku tak pernah berhasil memberitahu hatiku.. bahkan dari tatapan mataku yang seadanya ini... Aku hanya berani berkata-kata lewat tulisan. Sedangkan bertemu langsung denganmu membuat kata-kata itu mati.


Ketika jatuh cinta, kau tau? Hatiku, seperti irama lagu Yiruma yang beradu dengan hujan lebat sore tadi.


Dan seperti biasanya, aku hanya bisa menyembunyikan semua kebenaran, dalam hati.


Benar, aku mencintai mu. Berkali-kali, dan tetap denganmu. Ya, aku mungkin bodoh. 


Aku bertahan. Sakit memang. Aku ingin sekali mengakui perasaan ini. Tapi aku tidak dapat memperlihatkan perasaanku yang sebenarnya kepada siapapun.





Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah, menunggu di sini, agar kamu membuka mata hatimu dan menemukanku dengan caramu sendiri.




Aku mengumpulkan keberanianku untuk menyembunyikan ini, bersikap biasa saja ketika bertemu. Aku harus menahan semua tentang hal yang aneh ini. Seperti permintaanmu, ya kan?






Kau tau rasanya sendirian dan tak dihiraukan? Jangan pedulikan aku kalau suatu saat aku lelah. Untuk mempertahankan perasaan yang menurutmu semu ini.

Tapi ingat, aku tidak bisa memaksakan takdir ketika Dia tidak memilihku untukmu. Pada saat itu lah aku harus menyerah, lelah menaruh harapan.




Aku tak bisa mendengar hatimu. Kenapa kau susah sekali ku tebak?




Melihatmu dari kejauhan. Caraku menahan ini. Sekaligus melepas kangen.




Kau tau aku punya rahasia?




Aku pemimpi terbaik. Aku memimpikan, berarti aku pasti bisa meraihnya. 
Aku punya keyakinan. Tapi batasan takdir tetap berlaku.

Jika aku bukan untukmu, mungkin aku kurang sempurna untukmu.




Aku mencintaimu, sekali lagi.
Apa kamu tau? Ini untuk yang terakhir aku memberitahukanmu lewat kata tertulis. Ini rahasia.








Apakah kamu, juga begitu?



-Terimakasih untuk mau menjawab itu. Semoga sampai ke hatiku-
Aku
Masih punya rahasia.

0 komentar:

Posting Komentar