Stars

Bintang adalah nama lain dari keindahan. Bagi siapa yang menguping pada angin yang berbisik takdir kepada sang langit, maka ia akan tahu rahasia besar bintang. Sebagai obat rindu.

Moon

Bulan adalah lambang kesetiaan. Sama seperti bintang ketika mengitari. Ia tak pernah ingkar janji dan akan selalu beredar. Sayang, kadang remang, kadang bersinar terang sekali. Kadang bulat utuh, kadang sabit sekali. Waktu adalah nyali keutuhan. Dimana dia berlindung, disana rahasia hati mengitari.

Rain

Hujan adalah rahasia besar. Tidak ada yang tahu kapan akan tiba dan kapan akan berhenti. Apakah datangya mengundang gemuruh langit atau hanya menyusuri lembut kulit. Tapi kesakitan hujan dapat membuat rindu menyeruak. Tak akan ada yang bisa menolongmu. Selain naungan tinggi dari Sang Maha.

Metamorfose

Kita adalah hasil dari metamorfose. Hanya kita yang tahu, siapa dan apa saja yang terlibat dalam proses pendewasaan diri kita masing-masing. Bagian dari Rahasia.

Ocean

Tidak ada yang tahu apa yang tersimpan di dalam sana. Entah arus yang mematikan atau ikan-ikan menakjubkan yang tenang berenang.

Rabu, 26 Maret 2014

Hanya, kita..

Rabu.
Aku tidak mengatakan hari ini lebih baik atau lebih buruk daripada kemarin. Karena aku leluasa menyiksa diriku dengan menahan perasaan tak karuan ini. Aku tidak mengatakan aku bahagia atau sebaliknya. Karena aku leluasa memberi dan berharap banyak. Aku mencoba menetralisir perasaan janggal ini dengan bersikap biasa, cuek, tak peduli, berpura-pura tak melihat, berpaling, menghidar, menolak, menahan, tak banyak bicara, tapi sialnya tetap tak bisa.

Aku yang telah sombong dengan waktu, kini dapatkan ganjarannya. Aku harus tahan rindu ini. Harus.

Aku membayangkan punggung itu dapat ku peluk dengan erat dari belakang.. Atau ketika air rasa ini membasahi pipi dia mengusapnya dengan kedua tangan. Tapi, apapun akan percuma.

Bicara mimpi, kuharap kau sejak dulu menginginkanku.
Bicara mimpi, kuharap kau yang pertama ku rengkuh.
Bicara mimpi, kuharap kau yang mendatangi rumahku untuk melamar.
Sayang, mimpi tak bisa bicara sekarang.. Waktu akan menebusnya, nanti.
Hanya, kita, masing-masing sedang berusaha..

Kau curang sekali.
Aku memberitahu perasaanku lewat Oleina Syzygium dan Pertanda lainnya.
Tapi kau tak pernah sakalipun mengatakan, bahwa kau iya.

Curang!

Bagaimana jika hanya aku yang memiliki perasaan ini?
Bagaimana jika rindu ini hanya rindu sepihak?
bagaimana jika kau sama sekali tak pernah berpikiran untuk memikirkanku?

Aku hanyalah hal payah di sini. Mengoar-ngoarkan rindu yang menggebu. Tanpa saling paham karena waktu masih saja memusuhiku.

Selasa, 25 Maret 2014

Oleina Syzygium






Aku membandingkan pertemuan kita dengan Oleina Syzygium. Kau dapat kulihat dimanapun berada. Keberadaanmu tulus mengawani. Aku merasa tenang memandangmu, meski dari balik punggungmu yang besar itu. Aku murni wanita yang tak tahu apa-apa tentang prinsip, terutama prinsipmu itu. Saat menuliskan ini sungguh, aku sedang membutuhkan engkau ada disisi. Aku menangis lagi, maaf. Aku merindukan seseorang, tapi bukan dirimu.

Aku merindukan ibuku. Terakhir ku tinggalkan beliau dalam keadaan sakit. Aku anak yang buruk sekali. Hanya bisa menyusahkan. Menyibukkan diri dengan hal duniawi yang tak penting.

Aku manyayangi mu bu, aku
aku
paham betul yang kau rasakan. Sungguh, kalau aku bisa, ku gantikan susahmu, keringatmu, kepayahanmu, perjuanganmu. Engkau yang mulai keriput itu..
Lama-lama akan melemah juga. Aku paham konsep ini.

Allah selalu bersama kita, keluarga kita. Membersamai kita.
Aku disini bu, berjuang untuk menjadi anak yang dimuliakan.
bukan anak yang selalu mengecewakanmu...

Yah, ayah..
Seberapa besar rasa benci ayah kepada ibu, aku yakin masih lebih banyak rasa sayang ayah dari pada rasa benci itu tadi.
Aku mengagumi ayah sebagai sosok ketegaran yang tegas.


Kak,
aku adalah orang yang paling bahagia.
Alasannya sederhana.. Aku memilikimu. Selamat, kau akan segera berkeluarga..
Aku akan menyusulmu segera setalah mensukseskan diri :)

Kembali lagi kutujukan untukmu, Oleina Syzygium..
Semoga kau tak bosan dengan kata-kata cintaku..
dengan perhatianku..

Aku murni berharap menjadikanmu sebagai sandaran ketika aku sampai di titik ini..
Aku keluh dan penuh asa.
Kuharap dapat berjuang bersama keringatmu di lembaran dan cerita yang lain.
Aamiin.

Rabu, 12 Maret 2014

Tidak untuk dilewatkan..

Rintik kecil akhirnya basahi bumi Jogja.
Dia menangis karena tahu aku sedikit tak enak badan.

Semoga perjuanganku untuk kalian tak akan pernah salah.
Aku membersamai kalian, meski benar-benar jarang benderang.
Aku jarang terlihat bukan?

Kepalaku ingin sekali ku letakkan seharian di kamar. 
Ingin rasanya mempunyai alasan untuk selalu bertemu dengan kalian.

aku sama sekali tak keberatan dengan keputusan yang ku buat sendiri.
Belajar kuat hanya, membuat sesuatu semakin berusaha menumbangkan.

Adek-adekku, aku tak mungkin salah memilih kalian, karena orang yang memilihku juga tak mungkin salah memilihku untuk mendampingi kalian.
Kawan juang ku, aku beribu-ribu kali mengucap syukur, atas keberadaan kalian di samping ku..
Sungguh bukan apa-apa wanita sepertiku tanpa kalian berempat.

***
dan untuk kau yang sangat susah sekali ku temui,
Aku hanya melihat punggung mu beberapa detik hari ini..
Aku kangen.

Aku semakin tahu sifat asli mu, kelebihanmu, kekuranganmu, dan telah banyak menemukan perbedaan di antara kita..
tapi yang menarik,
tidak ada sedikitpun niat bagi ku untuk, MELEWATKANMU!
Aku semakin yakin, aku tak mungkin salah dengan perasaan seistimewa ini.

Semoga kita berjodoh, 
aku sedang berjuang untuk menyempurnakan diri, agar aku layak berada di sampingmu ketika waktu yang indah itu tiba.

Aku kangen.
Terimakasih telah memperhatikanku akhir-akhir ini. (Meskipun aku tidak tahu kebenaran dari kalimat terakhir ini)

Kita berbeda, tapi karena beda itu lah kita dipersatukan. Aamiin.
Kuatkan pundakku lewat perhatian yang kecil-kecil itu.