Selasa, 05 Agustus 2014

Gagal membuat Skenario

Satu bangunan dirubuhkan lagi.
Nyatanya kembang hanya indah di pandang~ tak manis rasanya. Lain seperti caraku melihatmu malam itu. Di gedung yang terus menerus menggelayuti awakku.

Begitu nampak seperti rembulan. Teduh ku pandang.. Remang cahayanya.
Hatiku membeku. Tentu saja. Saat itu..
Tapi ini adalah saat ini... Lain cerita.

Perhatikan sekeliling.
Ada berapa banyak orang yang hanyut dalam derasnya perasaan? Tak kalah Hujan, dia Deras. Perasaan Mendayu. Galau. Sampai-sampai kata cinta yang mampu mendeskripsikan segala itu tertahan di tenggorokan. Meminta untuk dikeluarkan-tapi tuannya tak mampu.
Duh
Kasian, kan?

Perhatikan sekeliling.
Apa bumi menolak ketika rintik hujan memukul-mukul tanah hingga meresap ke dalam inti?
Apa udara dapat menembus langit?

Ah kata-kata ini tak lagi penting

0 komentar:

Posting Komentar